Archive for May 31, 2020

YANG PERTAMA

Hari Baru

Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang pertama. Dimulai dari cerita orang tua yang katanya kapan kita pertama bisa bicara. Kapan kita bisa naik sepeda dan masih banyak lagi. Masa remaja bahkan mungkin masa anak-anak masih ingat kapan pertama (yang katanya) jatuh cinta. Kapan pertama memasuki masa baligh dan pengalaman yang-pertama lainnya. Memasuki masa dewasa sudah tentu ingat kapan pertama bekerja, memulai dunia baru yang memberikan kebebasan manajemen diri sekaligus di dalamnya belajar tanggung jawab dengan kehidupan.

Hari ini akan menjadi hari baru lagi. Bulan juni. Bukan hujan di bulan juni karena hujan di bulan juni ini bukan yang pertama lagi. Yang baru tersebut adalah suasana baru, tantangan baru. New Normal alias kenormalan baru. Sedang ramai dibahas dan dibicarakan, baik daring maupun luring. Baik sebatas pendapat-pendapat pribadi yang dibagikan hingga diskusi dari beragam sudut pandang dan pengalaman masing-masing, khususnya dalam bidang pendidikan. Lebih khusus terkait proses pembelajaran di sekolah yang pada kondisi normal sebelumnya, biasanya dilakukan tatap muka. Maka beban kerja guru juga dihitung dengan dasar tatap muka, minimal 24 dan maksimal 40 jam tatap muka. Pembelajaran dikatakan normal jika ada interaksi tatap muka antara guru dan peserta didik. Yang tidak tatap muka dianggap tidak normal. Beberapa tempat, sekolah, masyarakat, bahkan guru dan peserta didik sendiri, kadang menganggap tatap muka yang tidak tatap muka secara langsung, dalam bentuk virtual, video conference misalnya, masih asing. Tidak seperti umumnya. Meskipun bergelimang data internet sekalipun. Belajar tidak tatap muka langsung merupakan sesuatu yang tidak biasa, tidak normal. Padahal belajar tatap muka langsung juga tidak semua dijalani apalagi dinikmati. Belajar seolah hanya sebuah rutinitas normal mengisi waktu dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran belum bermakna. Jaman touchscreen dimana banyak hal dari kebutuhan dan keinginan dapat terpenuhi hanya dengan menyentuh layar gadget. Banyak generasi mager, malas gerak. Fasilitas yang ada cenderung hanya untuk memenuhi kebutuhan pada level kesenangan, belum pada kemanfaatan, untuk belajar misalnya. Banyak tersedia sumber belajar tetapi jarang disentuh dibanding pilihan-pilihan lain yang dianggap menyenangkan. Belajar belum menjadi aktifitas yang menyenangkan apalagi dibutuhkan. Sekolah kadang hanya dimaknai daripada di rumah. Kehadiran guru kadang tidak begitu dibutuhkan. Tidak semua Guru dapat menjadi sosok yang dirindukan.

Setelah beberapa lama mendapat pelajaran dari “Guru” yang bernama covid-19, kini banyak pihak siap atau tidak siap dituntut mampu menghadapi kenormalan baru. Pertama dalam hidup. Belajar di sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat, jika memenuhi syarat. Atau tetap lanjut dengan Pembelajaran Jarak Jauh, luring; luar jaringan. Ada dilema dalam hati. Kerinduan suasana sekolah.  Selama ini sekolah kurang dirasakan manfaatnya. Selama ini kadang dijalani sebatas aktifitas kerja dan tugas dari orang tua semata. Ternyata di sekolah, peserta didik sangat membutuhkan bimbingan dari seorang guru untuk menuntun ketika berada di belantara ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang hadir dengan kenetralan membawa dampak positif dan negatif. Pergi ke sekolah ditunggu. Guru dirindu. Guru sendiri tanpa kehadiran peserta didik, hatinya juga terasa kesepian. Keceriaan yang membahagiakan hingga kebandelan yang selama ini kadang dikeluhkan justru mengusik relung hati. Merindukan kehadiran mereka. Kerinduan untuk berbagi ilmu, pengalaman, nasehat, tuntunan hingga marah-marah kecil atas nama kasih sayang demi kebaikan. Serasa segudang ilmu dan kebaikan yang tersimpan di pikiran dan hati guru tak bermakna apa-apa jika tak tersampaikan pada mereka.

Selama masa pandemi belakangan ini, beragam cara dilakukan guru untuk menyelenggarakan pembelajaran bermakna. Apakah hasilnya sudah bermakna? Tercapai tujuannya? Akan seperti apa pembelajaran di masa kenormalan baru?

Bersambung….

May 31, 2020 at 9:49 pm Leave a comment


About Me

Who dares to teach must never cease to learn.

Seorang guru yang ingin terus belajar dan berbagi. Sukses sendiri itu hebat tapi sukses bersama lebih hebat. Kolaboarasi menyiapkan generasi terbaik masa depan.

The Calender

May 2020
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Go Green

Ayo Membaca

Categories